Disiplin dalam Berpikir

#Indonesiadalamsketsa - DISIPLIN DALAM BERPIKIR. Pikiran harus di di kontrol dan di kondisikan untuk berpikir positif. Jangan sekali-kali membiarkan pikiran ngelantur atau tanpa dasar. Karena pikiran buruk akan muncul ketika seseorang membiarkan pikirannya berpikir serampangan. Hanya mengikut kata hati, dugaan dan prasangka. 

Pikiran-pikiran yang tanpa dasar sangat berbahaya, bukan hanya untuk diri sendiri tapi untuk kemaslahatan umat. Itulah cikal bakal HOAX. 

Hoax adalah berita palsu atau berita bohong. Yang biasanya di buat untuk mendiskreditkan seseorang, kelompok, lembaga bahkan suatu negara. 

Seperti saat ini, menjelang #pilpres. Banyak lho hoax-hoax yang sengaja di sebar untuk menggiring opini publik agar membenci atau menyukai capres tertentu. Ada hoax yang di buat dengan begitu buruk bahkan kejam. Ada juga hoax yang di buat dengan begitu baik untuk menarik simpatik. Namun apapun bentuknya, Hoax tetaplah hoax. Sebuah kebohongan. Dan semanis-manis kebohongan lebih pahit dari kebenaran.

Lalu bagaimana caranya agar tidak terjebak dalam berita Hoax?
Yaitu dengan cara mendisiplinkan pikiran. Jangan memikirkan apa yang tidak berfaedah. Jangan memperdulikan berita yang tidak ada dasarnya. Teliti dulu siapa pembawa berita, bagaimana nasabnya dan darimana sumbernya. Kita harus menjadi Netizen yang bukan hanya cerdas tapi juga beradab. 




Jadi, mari sama-sama bersinergis untuk menjadi disiplin dalam berpikir. Hanya memikirkan yang positif, yang berfaedah dan memiliki dasar. Mari berhenti menduga-duga, menebar prasangka dan  dugaan-dugaan yang merugikan orang. Kembalikan semua pada diri kita. Bayangkan jika kita menjadi korban dari berita hoax, apa yang kita rasakan?

Kemanusiaan yang adil dan beradab hanya bisa tercipta jika manusia Indonesia selalu positif thinking terhadap sesama. Disiplin dalam berpikir, bertindak dan bersikap. 

Tidak ada manusia baik yang ingin membuat kerusakan di muka bumi ini dengan sengaja. 
Tidak ada manusia baik yang tega menyakiti manusia lainnya.
Karena kebaikan tidak pandang suku, bangsa dan agama.
Orang baik adalah orang yang beriman.
Orang beriman pasti berakhlak dan beradap.
Jika ada orang yang mengaku beriman tapi tidak berakhlak dan beradap, pasti ada yang salah dengan keimanannya itu. Karena semua agama, meski tidak sama, mempunyai satu tujuan mulia, yaitu menyuruh pada kebaikan.

Maka jadilah baik dengan satu permulaan, men-Disiplinkan Pikiran!

Related Posts

Tambahkan Komentar Sembunyikan